Sabtu, 18 April 2020

Memilikimu

Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika kita cinta, bukan lantas harus memiliki
Ada banyak sekali jenis suka, kasih dan sayang di dunia ini
Yang jika memang demikian, tidak harus dibawa pulang

Ada banyak sekali jenis cinta di dunia ini
Yang jika sungguh cinta, kita akan membiarkannya
Seperti apa adanya
Hanya menyimpan perasaan itu dalam hati
Selalu begitu, hingga akhir nanti.

(Cuplikan sajak 'Memilikimu' karya Tere Liye)

Rasa suka, kagum, dan cinta kita pada kebaikan yang berwujud manusia, benda, atau perkumpulan adalah hal yang wajar. Kita berasal dari Yang Maha Baik, maka memang fitrah kita mencintai kebaikan. Namun, tidak semua kebaikan itu bisa kita miliki. Terkadang kita hanya bisa memandang dari jauh, mendoakannya, menjadikannya sebagai penyemangat dan warna dalam kehidupan. Terkadang kita harus menerima bahwa ia hanya diizinkan singgah sesaat, menumbuhkan harapan-harapan, kemudian pergi untuk selamanya sekeras apapun kita berusaha mencegahnya. Kita berusaha menerka-nerka, kebaikan besar apa yang Allah sembunyikan, sehingga kita tak diizinkan 'memiliki' semua kebaikan? Terkadang Allah menyingkap alasannya, namun sering pula Dia membiarkan kita berproses dahulu selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup dalam tanda tanya. Jika kita ngotot mengejar kebaikan yang sebenarnya tidak diperuntukkan bagi kita, Allah dengan kasih dan kelembutan-Nya membuat kita merasakan sesak, sampai lahir kesadaran "Sudah cukup aku memperjuangkannya." Kita bersyukur dianugerahi kecintaan terhadap kebaikan. Maka semoga Allah curahkan kebaikan selalu kepada kita. Aamiin.

Rabu, 15 April 2020

Ketika Kami 'Ceramah' di hadapan Ustadz

Assalamu'alaikum teman-teman!
Pada postingan kali ini saya mau cerita tentang salah satu kegiatan Hubb.id (@hubb_id). Oh iya, saya belum pernah cerita tentang Hubb.id di blog ya. Hubb.id adalah komunitas di bawah payung Robwah Foundation yang menggiatkan literasi. Bagi teman-teman yang penasaran dengan komunitas yang baru berdiri selama setahun ini, bisa cari tahu di instagram kami @hubb_id. 

Oke, lanjut. Sekitar bulan Oktober 2019 (kalau nggak salah), teman-teman anggota Hubb.id pernah berkumpul untuk berbagi isi dan hikmah dari buku yang sudah dibaca. Pada sharing buku perdana tersebut, yang mendapatkan giliran adalah Tommy dan Mbak Hestin. Tommy sharing buku tentang bidang yang ia dalami-Sistem Informasi, sedangkan Mbak Hestin sharing salah satu buku Ustadzah Halimah Alaydrus. Namun pasca hari itu, dikarenakan beberapa hal, salah satunya karena kami fokus mempersiapkan pelatihan kepenulisan untuk awal Desember, tidak ada sharing buku secara langsung berikutnya.

Hari-hari berlalu. Hubb.id bergerak di media sosial saja dengan membagikan tulisan-tulisan dan video. Termasuk ketika pandemi covid 19 saat ini, Hubb.id berusaha mengunggah tulisan-tulisan maupun video yang menyejukkan di tengah kepanikan yang sedikit banyak mengikis keyakinan kita akan kuasa Allah. Sampai suatu hari, Ustadz Afri Andiarto, selaku pembina kami dan founder Robwah Foundation beserta 4 komunitas di bawahnya menyampaikan ide agar kami mengadakan diskusi buku lagi. Ya, tentunya secara daring atau online.

Bebeberapa hari setelah ide tersebut Ustadz sampaikan, aku menawarkan kepada teman-teman Hubb.id, siapa saja yang berkenan menjadi narasumber. Maa syaa Allah, ternyata teman-teman Hubb.id dan Ustadz menyambut dengan antusias. Langsung ada 6 orang (termasuk saya) yang mengajukan tema diskusi beserta buku acuannya. Saya langsung membuat 'jarkoman', Husada  membuat poster. ALHAMDULILLAH PAK DOKTER HUSADA AGAK LONGGAR HEHE. Setelah itu, kami merilis undangan untuk hadir melalui grup-grup komunitas Robwah Foundation. Responnya juga di luar dugaan saya. Mereka menunjukkan antusiasme. 

Pertemuan pertama pada 10 April 2020 diisi oleh Ustadz Afri tentang 'mimpi dalam islam' (buku The Ultimate Psychology) dan Husada tentang 'doa dan ikhtiar' (buku Iman Kunci Kesempurnaan). Alhamdulillah yang bergabung di forum ini sekitar 30 orang, diskusi begitu hidup, pokoknya seru deh. Senang sekali. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmussholihaat. 

Kemudian tibalah hari Rabu, 15 April 2020. Saatnya saya dan Khotijah yang jadi narasumber. Karena belum berani membedah buku agama, akhirnya saya memilih buku yang berbau psikologi-> Empowering Children: Play-Based Curriculum for Lifelong Leaning sementara Khotijah memilih buku Cerita Siswa yang Gemar Mengumpulkan Daun-daun. Sebelum pertemuan daring ini dimulai, saya sudah berusaha menata hati. Saya nggak ingin berharap pada siapapun selain kepada Allah. Niatku berbagi ilmu. Titik. Entah nanti bakalan sepi banget atau nggak sehidup ketika pertemuan pertama, saya nggak boleh kecewa. Saya bukan siapa-siapa. Saya hanyalah seseorang yang oleh Allah diberi sedikit dari ilmu-Nya yang tak bertepi dan berusaha menebar manfaat.

Namun, teman-teman, beberapa menit sebelum pertemuan itu dimulai, siapa coba yang bingung woro-woro di grup? Ustadz Afri :') "Beliau nggak ada jadwal kuliah kah?" batinku. Begitu forum Zoom dibuka, beliau termasuk yang pertama masuk di forum dan ternyata menyimak serta bertahan sampai akhir. Begitu forum ditutup, beliau langsung kirim jempol melalui grup WhatsApp Hubb.id. Beliau juga mengatakan, "Menarik dan banyak ilmu baru." Jujur aku terharu banget sih. Beliau yang memiliki banyak jamaah, dicintai dan diikuti oleh banyak anak muda; berkenan untuk memberikan dukungan secara langsung dengan menyimak penjelasan kami selama kurang lebih 2 jam. 

Memang sih...menurut saya, salah satu kunci yang membuat teman-teman mahasiswa dan sampai lulus dan keluar dari Surabaya terus ingin menjalin silaturahim dengan beliau adalah beliau merupakan sosok yang mudah mengapresiasi dan mensyukuri. Beliau mengapresiasi hal-hal sederhana yang kami capai, hal-hal yang kami miliki. Dan kali ini...bahkan beliau mau 'belajar' dari penjelasan kami. Maa syaa Allah...sehat selalu Ustadz, Mbak Osyi, dan keluarga...

Selasa, 14 April 2020

Asyiknya Belajar Psikologi

"Asyiknya Belajar Psikologi" kutulis menjelang 1 tahun terakhirku sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi UNAIR. Motivasiku menulis buku ini adalah aku ingin memperkenalkan ke orang banyak, khususnya adik-adik yang masih SMP/ SMA, tentang kuliah psikologi 'yang sebenarnya'. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak yang salah paham. Misalnya menganggap bahwa dengan mempelajari psikologi, seseorang akan bisa membaca kepribadian orang lain dengan sekali tatap. Kemudian ada pula anggapan bahwa psikologi adalah jurusan yang mudah dinalar jadinya sebelum ujian nggak perlu belajar. Tak sedikit pula yang berpikir bahwa psikologi adalah jurusan yang bebas dari angka. Serta masih banyak anggapan yang 'lucu' (atau salah kaprah?) lainnya. Maka dengan membaca buku ini, semoga adik-adik bisa memiliki 'motivasi yang benar' saat akan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa psikologi. Motivasi yang benar dan mantap insyaa Allah akan membuat adik-adik lebih 'survive' ketika nanti harus berhadapan dengan berbagai tantang sebagai mahasiswa. 

Selain itu, aku berharap bahwa buku ini bisa menjadi buku pedoman yang asyik bagi teman-teman yang sudah resmi menjadi mahasiswa psikologi. Pedoman untuk apa? Yaitu supaya teman-teman lebih aware dengan berbagai tantangan, kesempatan, dan bahkan kekuatan yang harus teman-teman kerahkan dalam menjalani dunia kemahasiswaan. Banyak banget lho yang ingin berada di posisi teman-teman saat ini. Jadi pastikanlah teman-teman memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

Nah, untuk mencapai tujuan itu, aku melukiskan beberapa bab dan subbab dalam buku ini. Berikut daftar isinya: 

- 'Psikologi Bertentangan dengan Islam', Benarkah?
- Serunya Kuliah di Psikologi
- Apa Saja Sih yang Dipelajari di Psikologi? (sub-bab: Warna-warni Semester Awal, Perjuangan Semester Pertengahan, Haru Biru Semester Akhir)
- Mencari Tempat Tinggal
- Manajemen Waktu
- Lomba-lomba
- Surat dari Masa Lalu (Aku yang Awalnya Tidak Ingin Kuliah di Sini)
- Mahasiswa Itu... Ya Gini!
- Magang Yuk!
- Kuliah di Psikologi, Mau Jadi Apa?

Lengkap kan....? Hehehe. Alhamdulillah... 
Buku ini aku terbitkan secara indie pada April 2019. Bagi teman-teman yang berminat membeli, bisa hubungi aku via email: fatinphilia3@gmail.com atau DM instagram @fatinphiliahikmah2
Berikut beberapa testimoni pembaca:

Setelah membaca buku Kak Fatin, rasanya rahasia besar mahasiswa psikologi kini terungkap lebar. Dan sedetik kemudian saya meletakkan bukunya, lalu bangkit dan mulai menyusun rencana agar empat tahun saya nanti berlangsung dengan penuh kesan 
-Farah (mahasiswi Psikologi Universitas Syiah Kuala)
Buku yang membuat saya terpukau. Seandainya saya tahu bahwa psikologi sehebat ini, mungkin sejak masa SMP saya sudah belajar. Dengan membaca buku ini, seakan-akan saya menjadi aktor yang siap membombardir dunia. Keren! 
-Mukhlisin (mahasiswa Psikologi UIN Malang)
...Buku ini bukan sekedar curahan hati selama menjadi mahasiswa psikologi, tetapi juga menyajikan dengan sangat asyik tentang apa saja yang perlu dipahami, disiapkan dan diluruskan, bagaimana sebaiknya menjalankan perkuliahan serta bagaimana caranya melihat dan membangun masa depan dengan bekal psikologi...
-Nursita (wisudawan berprestasi Fakultas Psikologi UNAIR Juli 2018)