Sebut saja ia Imah (bukan nama
sebenarnya). Ia berkuliah di universitas yang sama dengan saya, namun
angkatannya satu tahun di bawah saya dan kami berasal dari fakultas yang
berbeda. Qodarullah, Allah SWT
mempertemukan kami hingga sampai hari ini kami masih sering berkomunikasi.
Dengan mengenalnya membuat saya menyaksikan bukti yang begitu gamblang bahwa
manusia yang menjaga kedekatan dengan Allah SWT akan menjadi manusia yang
tangguh serta dapat memberikan pengaruh baik yang luar biasa untuk sekitarnya
tersebab ia memiliki amunisi yang cukup untuk menghadapi berbagai tantangan.
Muslimah yang sangat menjaga sholat tahajud dan dhuhanya ini menjadi tempat
curhat banyak orang, dari berbagai status dan latarbelakang, mulai dari
mahasiswa sampai dosen, mulai dari curhatan tentang pacar sampai perkara rumah
tangga. Saran yang diberikannya selalu berlandaskan pada Al-Quran dan Al-Hadis.
Hebatnya adalah, sekalipun orang yang diberi saran tersebut masih melakukan apa
yang dilarang Allah, namun mereka bisa menerima saran dari Imah dengan lapang
dada, bahkan tak jarang tertawa sambil meminta maaf atas kesalahan mereka.
Apakah mereka kapok diceramahi? Tidak, mereka bahkan menjadikan Imah sebagai tempat
curhat andalan mereka. MaasyaaAllah.
Saya belajar banyak dari Imah. Tentang
caranya memahami karakteristik lawan bicara, kesungguhannya dalam menjaga muru’ahnya
sebagai muslimah, ketegasannya dalam menyampaikan pendapat, juga hal-hal ‘kecil
dalam kesehariannya. Hingga suatu hari saya mendapatkan cerita dari teman Imah
tentang percakapan mereka berdua:
“Im, kamu nggak pernah laundry kah?”
“…” (kami lupa, Imah menjawab tidak pernah atau nyaris tidak pernah)
“Lho, kenapa Im?”
“Selama masih bisa, aku usahakan
untuk mencuci sendiri. Soalnya kalau amanah berupa baju gitu aja aku nggak bisa
menyelesaikan, gimana dengan amanah-amanah lain yang jauh lebih besar?”
“…”
Jleb banget ya? Jadi langsung ingat
keranjang pakaian kotor ya? Jadi langsung (lebih) sadar kalau sebenarnya baju
kotor hanyalah perkara kecil dalam hidup kita ya? Jadi langsung pengen nyuci
baju ya? Hehehe. MaasyaaAllah. Tapi bagi teman-teman yang terpaksa harus
menggunakan jasa binatu tersebab hal-hal yang memang tidak bisa dihindari
seperti misalnya air kost yang sering mati, jangan berkecil hati ya. Mungkin
kita bisa mengganti ‘latihan tanggung jawab kecil’ ini dengan kegiatan yang
lain. Maka dari Imah kita belajar untuk tidak meremehkan apapun. Karena siapa
tahu dari hal-hal yang nampak sepele itulah Allah SWT ingin mendidik kita untuk
menjadi manusia yang lebih baik.
071017
Fatin, yang hobi coret-coret