Kamis, 31 Agustus 2017

Menakar Kepantasan

Bismillah

Sebentar lagi, buku berjudul Setiap Detik Bersama Allah akan terbit, insyaaAllah. Gimana rasanya? Senang tentunya. Karena akhirnya dengan izin Allah berhasil mengalahkan berbagai bentuk godaan kemalasan hingga akhirnya bisa terkumpul seratus lebih halaman tulisan dan diterima di penerbit mayor. Senang juga karena bisa membuat orangtua senang...banget. Juga karena ternyata bisa menginspirasi sahabat-sahabatku. Sebenarnya kalianlah yang menginspirasi sekaligus mendukungku sampai akhirnya aku bisa. Sungguh, kalian sahabat-sahabat yang hebat. 



Namun jujur, sebenarnya aku juga merasa sangat malu. Apakah seorang Fatin pantas untuk menulis buku dengan judul yang menurutku lumayan berat ini? Fatin yang selama ini sering bikin kalian sebel dan mbatin ini sok sok an nulis buku. Buku agama lagi. Fatin yang banyak belum taunya dari pada taunya. Fatin yang mungkin sering mbikin kalian mikir, "Ealah, ternyata Fatin kayak gitu ta...Nggak sebaik yang aku pikir, nggak sebaik kelihatannya" dan sebagainya. 

Maka di sini izinkan aku mengatakan bahwa...aku tau bahwa dalam diri ini masih begitu banyak lubang. Diri ini sadar betul bahwa banyak sekali teman-teman sesama mahasiswa yang mungkin lebih pantas menulis buku karena kesalihannya. 

Pikiran tersebut semakin sering berkelebat akhir-akhir ini. Namun kemudian aku kembali berpikir...kalau aku kayak gitu, terus apa yang bisa aku persembahkan ke Allah nanti? Udah ilmu sedikit banget, nggak pernah dibagi pula. Udah banyak dosa...nggak pernah berusaha untuk memaksimalkan potensi yang Allah berikan pula. Udah dikasih kekuatan dan kesempatan...kok nggak disyukuri...Maka dari itu, akhirnya aku memilih untuk bangkit, memberikan semua dari sedikit yang aku punya. Semoga buku yang akan terbit ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua ya. Sementara dari seorang Fatin, silakan ambil yang baik dan tolong ingatkan jika Fatin berbuat buruk. Fatin akan senang sekali kalau teman-teman mau mengingatkan di kala Fatin salah :)

Mungkin tulisan Ustadz Salim A. Fillah berikut bisa menjadi penyemangat untuk kita semua:

".... Lagi-lagi, saya harus berpikir lama ketika diminta untuk menulis buku ini. Pantaskah?
Ini bukan soal pantas tidak pantas, kata seorang rekan menasehati. Ini soal tanggungjawab di hadapan Allah atas terbingungkannya masyarakat oleh berbagai bacaan, buku, maupun guliran wacana yang marak bertebaran. Ya, logika berpikir massa rusak, pandangannya tentang nilai kacau, opini-opininya rancu, dan cara menyikapi realita tak lagi sehat. Hanya karena tulisan. Tulisan yang mengatasnamakan 'fakta berbicara', 'inilah kenyataan di lapangan', 'apa mau dikata beginilah realitanya' dan 'jangan bawa-bawa agama,' sekadar untuk menjaja kemurkaan Allah.

Lebih lanjut, tulis beliau, "Masih banyak orang shalih, lanjut beliau. Tapi, tak banyak di antara mereka yang memperjuangkan agar keshalihan menjadi jamak. Banyak yang sekedar mencukupkan diri bershalih ria di dalam mihrabnya dan tak merasa mengganggu dan terganggu atas polah orang lain. Lalu siapa siapa yang akan menjadi golongan terselamatkan?"

"Jadi? Sederhana. Tetaplah menulis tentang keagungan dan kemuliaan Islam, yang mungkin, oleh mata-mata putus asa dipandang sebagai idealisme tanpa bukti.

Sulit mungkin bagi yang bermental ayam negeri untuk bisa hidup dengan standar-standar mereka. Tetapi, saya akan tetap menuliskannya. Karena, demi Allah, masih banyak akal-akal sehat yang siap menerima kebenaran. Karena, demi Allah, saya tahu pasti: dalam renung kejujuran yang paling dalam, semua manusia merindukannya."