Sudah sekitar 7,5 bulan tulisan saya berupa opini yang bertajuk
‘Menulis untuk Berbagi’ saya layangkan
ke redaksi Warta UNAIR melalu surat elektronik. Semenjak itu, setiap berkunjung
ke perpustakaan, saya rajin mengecek Warta UNAIR terbaru rubrik Opini. Semakin lama harapan bahwa tulisan saya akan
dimuat semakin menipis. Penulis yang menorehkan tinta di kolom opini tersebut
bukan hanya mahasiswa, namun juga dosen yang jelas jauh berpengalaman dalam
bidang tulis-menulis dibandingkan saya. Terlebih lagi, sekitar akhir Juni atau
awal Juli, saya membaca status kak Gading Ekapuja, wakil ketua BEM UNAIR 2015
yang berbagi bahwa tulisan yang dikirimkannya ke Warta UNAIR sejak 6 bulan
sebelumnya akhirnya dimuat. Saya jadi mikir, kalau wakil ketua BEM saja harus menunggu
selama 6 bulan, lha bagaimana dengan saya yang masih bau kencur ini?
Alhamdulillah, Allah SWT memberikan saya kesempatan. Pagi
hari tanggal 5 kemarin, ketika saya sedang membuka LINE, ada pesan baru dari
Mas Hakim (Psikologi UNAIR 2015) di grup ‘SKI KM Psi UNAIR’ berupa foto.
Setelah saya buka, ternyata itu merupakan foto salah satu kolom di Warta UNAIR
edisi Juli 2015. Allahuakbar. Akhirnya tulisan saya yang satu itu mendapatkan
‘rumah’. Terus terang saya merasa sangat senang, insya Allah ini merupakan awal
yang baik dan bisa memupuk semangat untuk saya dan teman-teman (khususnya dari
Fakultas Psikologi UNAIR) terus berkarya, mengabadikan pemikiran dalam bentuk
tulisan.
Terimakasih dan segala puji tentu hanya tertuju kepada-Nya.
Setiap wujud kebaikan yang ada dalam diri manusia semua berasal dari-Nya.
Terimakasih ya Allah, telah memberikan kami keluarga dan teman-teman yang baik
dan terus mendukung. Semoga kita bisa menjadi pemudi dan pemuda yang
kontributif dan adanya kita di dunia bisa memberikan makna, seperti islam yang
merupakan rahmat bagi seluruh alam. Aaamiiiiiiiiiiiin.
Malang, 6 Juli 2015
#Nulisrandomhabis-shubuh